Karenaitu, muhasabah menjadi karakter utama pribadi Mukmin, sebagaimana ditegaskan dalam ayat di atas.Umar bin Khattab, menurut Evie, seorang sahabat yang dikenal sebagai Amirul Mukminin pernah mengingatkan umat Islam dengan perkataannya yang sangat populer, "Hasibu anfusakum qobla an tuhasabu".
Umarbin Khattab ra, pernah mengingatkan dengan perkataannya yang sangat populer, "Hasibu anfusakum qobla an tuhasabu." Hisablah dirimu sebelum kamu dihisab. Kalimat ini ramai diingatkan kembali oleh para dai menjelang pergantian tahun seperti saat ini. Momennya memang tepat. Pergantian tahun adalah waktu yang paling spesial untuk
Imam'Ali as berkata, " Hasibu anfusakum qobla an tuhasabu " (hitunglah dirimu sebelum kamu dihitung). 3 Instropeksi adalah salah satu bentuk penghitungan diri, dan merupakan alat penting bagi manusia dalam memperbaiki kesalahan-kesalahannya. Bila seseorang
Hasibu qobla an tuhasabu," artinya hitunglah diri kalian sebelum datang hari perhitungan. Dalam pandangan Hasan Al-Bashri muhasabah akan meringankan hisab di hari akhir. Sebab Allah tidak pernah melewatkan satu perbuatan pun melainkan telah tercatat di sisi-Nya.
Umarbin Khattab ra, seorang sahabat yang dikenal sebagai Amirul Mukminin pernah mengingatkan umat Islam dengan perkataannya yang sangat populer, "Hasibu anfusakum qobla an tuhasabu." Hisablah dirimu sebelum kamu dihisab.
Dansahabat nabi SAW, Umar ibn khattab dalam satu nasihatnya juga mengingatkan kita agar senantiasa bermuhasabah sebelum kita nanti dihisab dan diminta pertangggungjawaban atas aktivitas dan amaliah kita, "Hasibu anfusakum qobla ann tuhasabu." (Lihat kitab *Tazkiyah al-Nufus wa Tarbiyyatuha Kama Qola 'Ulama al-Salaf* yang dihimpin oleh Dr
W3zebP2. Home Arsip Syiar Selasa, 29 Mei 2018 - 1330 WIBloading... A A A Sahabat Umar RA mengingatkan kita, Hasibu anfusakum qobla an tuhasabu. “Hisablah evaluasilah diri kalian sebelum kalian dihisab. Ramadhan ini merupakan bulan kebajikan. Setiap mukmin diajak untuk berbuat baik kapan saja. Secara khusus, Rasullah SAW menjadi lebih baik lagi di bulan Ramadhan, karena ini adalah bulan kebajikan dalam segala hal. Seorang mukmin yang sadar akan berusaha terus menerus meningkatkan amal kebajikan di bulan Ramadhan.gar ramadhan Video Terkini More 21 jam yang lalu 23 jam yang lalu 23 jam yang lalu 1 hari yang lalu 2 hari yang lalu 2 hari yang lalu Artikel Terkini More 29 menit yang lalu 37 menit yang lalu 1 jam yang lalu 2 jam yang lalu 3 jam yang lalu 4 jam yang lalu
Menebar Islam Rahmatan Lil 'Alamin Navigasi tulisan Allah subhanahu wata’ala berfirman yang artinya dalam Al Qu’an surah Quraisy yang artinya Karena kebiasaan orang-orang Quraisy1. Yaitu kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas2.Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan pemilik rumah ini Ka’bah3.Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari rasa ketakutan4. Lanjut membaca → Firman Allah subhanahu wata’ala dalam surat Ali Imran2-4 yang artinya “Allah, tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Dia. yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya. Dia menurunkan Al kitab Al Quran kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil, Sebelum Al Quran, menjadi petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al Furqaan” Lanjut membaca → Dalam pandangan Hasan Al-Bashri muhasabah akan meringankan hisab di hari akhir. Sebab Allah tidak pernah melewatkan satu perbuatan pun melainkan telah tercatat di sisi-Nya. Allah swt berfirman “Allah mengumpulkan mencatat amal perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya.” QS. Al-Mujadilah 6. Sebelum hari perhitungan benar-benar kita hadapi. Pantas jika Umar bin Khaththab sering mengingatkan umat Islam untuk selalu melakukan muhasabah diri. “Hasibu qobla an tuhasabu,” artinya hitunglah diri kalian sebelum datang hari perhitungan. Lanjut membaca → Disebutkan oleh para ulama tafsir tentang surah ini. Misalnya Imam Al-Qurthubi w. 671 H. menegaskan dalam tafsirnya bahwa, surah An-Nashr merupakan surah madaniyyah secara ijma’. Ia dinamakan “Suratut-taudi’” surah perpisahan. Dan ia adalah surah yang terakhir turun, sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Abbas ra. dalam Shahih Muslim. Tafsir Al-Qurthubi Al-Jami’ Li-ahkaamil Qur’an X/229. Imam Asy-Syaukani w. 1250 H. juga mengatakan hal yang sama Surah An-Nashr disebut dengan nama “Suratut-taudi’”, dan merupakan surah madaniyyah dengan tanpa adanya perbedaan. Tafsir Fathul Qadir oleh Asy-Syaukani V/508. Lanjut membaca → Kebahagiaan hati orang beriman itu bersumber dari kebaikan dan ketaatan yang dilakukannya sebagai bukti keimanan hatinya. Semakin tinggi tingkat dan nilai ketaatannya, maka semakin besar pula kebahagiaan yang dirasakannya. Dan berzakat menempati peringkat yang sangat tinggi dalam skala prioritas amal ketaatan. Karena ia merupakan salah satu ibadah wajib utama yang diposisikan sebagai rukun Islam ketiga, sehingga dengan berzakat berarti seorang mukmin telah turut andil dalam upaya menegakkan tiang dan pilar penyangga utama bangunan Islam. Lanjut membaca → Selama bulan Ramadhan, syetan-syetan pengganggu dan penggoda dirantai, dibelenggu dan dinonaktifkan oleh Allah Ta’ala. Ini merupakan salah satu rahmat dan karunia Allah kepada hamba-hamba-Nya, kaum mukminin, yang ingin meraih kemuliaan, kesempurnaan iman dan puncak taqwa yang merupakan salah satu tujuan utama dari ibadah puasa di bulan Ramadhan. Allah subhanahu wata’ala berfirman “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu lebih bertakwa” QS Al-Baqarah 183. Lanjut membaca → Ramadhan merupakan salah satu sarana dan momentum istimewa bagi setiap mukmin atau mukminah untuk ber-muhasabah dan bercermin, yang dengannya ia bisa mengetahui tingkat keimanannya, kualitas ketaqwaannya kepada Allah Ta’ala, dan kadar kerinduannya pada kehidupan ukhrawi yang bahagia. Dan melalui cermin Ramadhan, seseorang bisa menguji diri dan hatinya, untuk mengetahui sudah berada di tingkat apakah ia? Lanjut membaca → Allah suhaanahu wata’ala berfirman dalam Surah At Takatsur 1. Bermegah-megahan ambisi/syahwat duniawi telah melalaikan kamu. 2. sampai kamu masuk ke dalam kubur mati. 3. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui akibat perbuatanmu itu, 4. dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui. 5. Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang meyakinkan, 6. niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahannam, 7. dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan ainul yakin keyakinan pandangan mata, 8. kemudian kamu pasti akan ditanyai diminta pertanggung jawaban pada hari itu tentang keni’matan yang kamu megah-megahkan di dunia itu. Lanjut membaca → Tawakkal ialah menyerahkan seluruh urusan kepada Allah subhanahu wata’ala. Tawakkal juga berarti percaya kepada Allah swt, beriman kepada kekuasaann-Nya, kekuatan, dan ilmu-Nya. Jadi, tawakkal ialah bersandar secara total kepada Allah swt dan hasilnya ialah beriman secara nyata sebagian nama dan sifat-Nya. Ibnu Al-Qayyim berkata, “Tawakkal itu separoh agama dan separoh lainnya ialah inabah taubat. Agama itu ibadah dan isti’anah minta pertolongan. Tawakkal ialah minta pertolongan dan inabah ialah ibadah.” Lanjut membaca → Allah subhanahu wata’ala berfirman yang artinya ”Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku” QS. Adz-Dzaariyaat 56. Manusia diciptakan tujuannya adalah untuk beribadah kepada Allah swt. Semua yang diciptakan di dunia ini adalah untuk manusia agar bisa digunakan sebagai sarana untuk beribadah. Agar ibadah kita diterima Allah swt, harus terpenuhi padanya syarat-syaratnya. Diantara syarat agar ibadah kita diterima adalah. Lanjut membaca → Navigasi tulisan
Umar bin Khaththab sering mengingatkan umat Islam untuk selalu melakukan muhasabah diri. "Hasibu qobla an tuhasabu." Artinya, hitunglah diri kalian sebelum datang hari perhitungan yang pandangan Hasan Al-Bashri, muhasabah akan meringankan hisab di hari akhir kelak. Sebab Allah swt. tidak pernah melewatkan satu perbuatan pun, melainkan telah tercatat di sisi-Nya."Allah mengumpulkan mencatat amal perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya" QS. Al-Mujadilah 6. Jadi tidak sepatutnya jika seorang muslim melewati hari-harinya tanpa melakukan muhasabah diri. Karena hanya dengan muhasabah itulah hati kita terjaga dari kelalaian, mulut terhindar dari mengucapkan keburukan, dan perbuatan kita akan terpelihara dari segala maksiat dan demikian, muhasabah perlu kita lakukan setiap hari. Mengenai waktunya, Ibnu Qayyim berkata, "Muhasabah itu dilakukan sebelum melakukan perbuatan dan setelah melakukan perbuatan." Demikian beliau terangkan dalam kitabnya Mukhtashar Minhajul pandangan Ibnu Qudamah, seyogianya seorang muslim menyisihkan waktunya pada pagi dan sore hari untuk introspeksi diri. Dan ia menghitungnya sebagaimana para pedagang dengan rekan-rekannya menghitung keuntungan dan kerugian transaksi mereka setiap akhir perjalanan satu hari, kebaikan apa yang telah kita lakukan. Pun sebaliknya, keburukan atau dosa apa yang pernah kita perbuat. Dengan demikian, jika kita pandai menghisab diri, insya Allah kita akan terhindar atau paling tidak, meminimalisasi perbuatan pula yang dilakukan para sahabat Nabi. Mereka tidak pernah menutup malam kecuali telah melakukan muhasabah. Bahkan Abu Bakar pun menghisab dirinya wafatnya, Abu Bakar memanggil putrinya Aisyah. Ia berkata, "Sesungguhnya semenjak kita menangani urusan kaum muslimin, tidak pernah makan dari dinar dan dirham mereka. Yang kita makan adalah makanan yang keras dan sudah rusak" HR. Ahmad.Abu Bakar dan sahabat Nabi lainnya benar-benar serius menghisab diri. Hal tersebut tidak lain karena hadis Nabi yang berbunyi, "Kedua kaki seorang hamba tidak akan bergeser pada hari kiamat sehingga ditanya tentang empat perkara. Tentang umurnya untuk apa dihabiskannya. Tentang masa mudanya digunakan untuk apa. Tentang hartanya dari mana diperoleh dan ke mana dihabiskan, dan tentang ilmunya, apa yang dilakukan dengan ilmunya itu" Tirmidzi.
Home Hobi & Koleksi Buku Agama & Kepercayaan Kitab HASIBU QOBLA AN TUHASABU Makna PETUK TERLENGKAP Informasi BarangSpesifikasiDeskripsiWARNING Kitab yang ASLI Makna PETUK Ada Logo " BIL MAKNA ALA PESANTREN " Memakai bahasa arabKoperasi PONDOK PESANTRENHIDAYATUT THULLABAlamat Petuk puhrubuh Semen Kediri Jawa timurWA O83 862 IOO 2OOKami Menyediakan berbagai macam KITAB Karya KH. AHMAD YASIN ASYMUNI PETUK KITAB MAKNA PESANTREN ATAU PETUK KITAB KUNING KOSONGAN KITAB PEGON KITAB TERJEMAH BAHASA JAWA & INDONESIA Buku" Bahtsul Masail Perlengkapan Sholat Sarung & mukena Alat hadroh & banjari dll Laporkan BarangInformasi PelapakCatatan PelapakCatatan Pelapak tetap tunduk terhadap Aturan penggunaan harga Kitab,Buku maupun terjemah di toko kami TERMURAH.. 99% Buku & Kitabnya READY.. Potongan ongkir pakai kode J&T KIRIMJT Silahkan di order kitabnya di Toko SANTRI ONLINE STORE.. Laporkan Pelapak
Orang paling kuat dalam pandangan Rasulullah bukan orang yang tubuhnya besar, badannya kekar, dan ototnya kuat. Kuat atau tidaknya seorang tidak diukur dari fisik, tapi sejauh mana dia mampu menggunakan akal dan pikirannya, serta mengendalikan hawa nafsunya. Rasulullah bersabdaالْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ، وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا، وَتَمَنَّى عَلَى اللَّهِArtinya “Dari Syaddad bin Aus, dari Rasulullah -sallallahu alaihi wasallam- beliau bersabda “Orang yang pandai kuat adalah yang mengevaluasi dirinya sendiri serta beramal untuk kehidupan sesudah kematian. Sedangkan orang yang lemah adalah yang dirinya mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah.” HR Al-TirmidziAl-Kayyis orang yang kuat diartikan juga sebagai dia yang menggunakan akalnya. Man dana nafsahu dia yang mampu mengatur dirinya adalah dia yang menghisab mempertimbangkan apa yang telah dan akan dilakukan dirinya di dunia sebelum nanti dihisab di hari kiamat. Perilaku ini biasa dikenal dalam tradisi Islam sebagai Muhasabah. Begitu Imam at-Tirmidzi memaknai hadis yang juga oleh beliau nasihat dari Sayyidina Umar bin al-Khattab, “Hasibu anfusakum qobla an tuhasabu”, “Hisablah introspeksi dirimu sebelum engkau dihisab diinterogasi oleh malaikat Allah nanti di hari kiamat.”Perilaku semacam ini juga biasa disebut “tafakkur” oleh Syaikh Abdul Qadir al-Jailani. Tafakkur ini biasanya dilakukan setiap hari sebelum tidur malam. Ada tiga macam tafakkur bagi beliauPertama, mengingat apa yang telah dilakukan sehari ini. Misalnya, pagi tadi aku makan. Tafakkur semacam ini beliau nilai sama dengan ibadah selama sepuluh mempertimbangkan apakah yang telah dilakukan adalah hal baik atau sebaliknya. Siang tadi aku makan untuk menjaga kesehatan badan, amanat dari Allah. Berarti itu adalah perilaku yang baik. Tapi aku berlebihan, mengambil nasi terlalu banyak akhirnya tak mampu aku habiskan, terbuang dan mubazzir. Itu bukanlah perbuatan yang baik. Besok jangan begitu lagi lah. Ambil nasi secukupnya. Tafakkur semacam ini dinilai sama dengan ibadah selama seratus mengambil hikmah dari apa yang dilakukan dan dari setiap sesuatu. Karena mengambil nasi berlebihan, aku tahu rasanya enak padahal di luar sana masih banyak orang yang kekurangan makanan. Cobalah nanti sekali-kali aku bersedekah kepada mereka yang membutuhkan. Hikmah bisa didapatkan dari mana saja, tak harus dari hal baik. Dari hal yang tak baik pun bisa didapatkan hikmahnya. Tafakkur semacam ini senilai dengan ibadah selama seribu menjelaskan jenis-jenis tafakkur di atas, Dr. Fahruddin Faiz mengingatkan bahwa dalam memahaminya jangan menghitung secara matematis. Korupsi seratus juta itu dosa. Sedekah dengan ikhlas satu juta, pahalanya dilipatgandakan tujuh ratus kali lipat, jadinya tujuh ratus juta. Maka pahalaku masih lebih banyak daripada dosaku. Bukan seperti itu cara berpikirnya. Oleh karena itu gunakan akal sehat dan hati yang jernih, karena orang paling kuat menurut Rasulullah adalah orang yang mampu mengendalikan akal pikiran dan hawa nafsunya.[One Day One Hadis program dari Pesantren Ilmu Hadis Darus-Sunnah yang didirikan Almarhum Prof. Dr. KH. Ali Mustafa Ya’qub, MA. Pesantren Darus-Sunnah saat ini dalam tahap pengembangan dan pembangunan, bagi yang mau berdonasi silahkan klik link ini]
hasibu qobla an tuhasabu